Pagi-pagi hari minggu, kubangun dan menunggu, menunggu siapa lagi kalau bukan Kekasihku. “Oh, saat teduh hari ini kok aga garing.“, pikirku. Tapi aku dengar Dia, bisikan-Nya hari ini, “rindukanlah Aku”. Iya itu yang indah ketika seorang kekasih merindukan Kekasihnya, bukan???
Lalu akupun beranjak ke sebuah halte bus dua-kali-pelempar-batu-jaraknya dari kostanku, maksud hati ingin pergi ke gereja (ahai lebay abis hehe). Bus itu tak kunjung datang. Kulihat jadwal kedatangan bus, “membingungkan sekali jadwal ini, kebanyakan angkanya” pikirku. Ada satu organ dalam diriku yang tak sabar dan mulai menggerutu2, “sabar vid” kata organ yang lain. Mana hujan lebat lagi. Becek gada ojek. Oooh, hari ini sepertinya akan menjadi ujian harian yang harus diselesaikan dalam waktu kurang lebih 15 jam ke depan.
Akhirnya bus itu datang –FAST FORWARD-. Sampailah aku di gereja dan ayat itu muncul lagi: “tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Menanti-nantikan Tuhan???
Aku merenung dan merenung. Aku tanya Tuhan: “Gimana caranya menanti2kan Tuhan?” Setelah merenung, aku merenung dan merenung lagi… dan merenung lagi.. dan, satu hal muncul di hati atau di pikiran aku lupa, tapi momen “O IYA” itu akhirnya tiba. Ia ingatkanku “bagaimana tadi ketika kamu menanti2kan bus?” “tak sabar kan, karena takut telat”. Ya, seseorang punya banyak alasan untuk menanti2kan sesuatu. Dan itu tak salah sepertinya. Daud pernah curhat sama Tuhan: “Tetapi aku ini sengsara dan miskin – Ya Allah, segeralah datang! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya Tuhan, janganlah lambat datang!” (Mzm 70:6). Daud tulis ini karena “banyak orang ingin mencabut nyawa”nya (70:3). Bahasa kerennya: Daud kepepet. Begitulah manusia pada umumnya, kalo kepepet pasti ingat Tuhan. Kemarin aku nonton kartun di Facebook dimana seorang Atheis bisa berdoa pas pesawat mau jatuh. Apa itu salah? Aku bukan hakim, tapi sepengenalanku akan Dia, memang “kepepet” ini salah satu cara-Nya supaya seseorang mengalami apa yang namanya “Menanti-nantikan Tuhan”.
Kisah Lazarus, Maria, Martha adalah contoh lain. Lazarus sudah mau mati, tapi Tuhan Yesus sengaja tunda mujizat-Nya. Kenapa? Supaya semua orang yang datang di pemakaman menanti-nantikan sesuatu yang lebih besar daripada sekedar kesembuhan. Sampai mayatnya sudah busuk, baru Dia beraksi. Kali ini bukan kesembuhan saja sepertinya yang diperlukan, tapi kebangkitan orang mati dan pem-tidakbusuk-an. Satu hal aku belajar: menanti-nantikan Tuhan = berharap sesuatu yang BESAR dari DIA. Expect something GREAT from a GREAT GOD!
Menanti-nantikan Tuhan belum tentu harus diam dan berdoa, seorang perempuan 12 tahun pendarahan, macam2 dokter sudah dicoba tapi tetap tak kunjung sembuh. Lalu apa ia perbuat? Ia dekati Yesus, berharap sesuatu yang besar dari DIA: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Obat aja ditelen ga mempan, eh ini cuma megang jubah malah jadi sembuh. Jubah siapa dulu dong :P!
Lanjut..Dari gereja, aku naik bus lagi hendak makan. Seturunnya dari bus, aku merasakan ada suatu yang janggal di kantong celanaku: ngga ada dompet! Ow no! Langsung refleks kakiku berlari mengejar bus yang sudah agak jauh itu. Kali ini bukan busnya yang kukejar, tapi dompetku! Karena dompetku berharga bagiku, repot kalo ilang harus bayar banyak denda2, ngurus ATM dll. Singkat cerita, aku tersadar tak mungkin aku kejar bus itu, dan ternyata oh ternyata, dompetnya ada di dalam jaket.
Dompet memang berharga bagi sebagian besar orang. Ga percaya? Taruh dompetmu di halte bus dan tinggalkan. Kembali ke halte itu 10 menit kemudian dan lihat apa yang ada menjadi tidak ada. Bagaimana dengan mengejar Tuhan? Jika Dia “seperti” lari meninggalkan kita? ‘Tuhan aku butuh sekarang! Sudah kepepet ini!” Bagaimana jika Ia memutuskan untuk menunggu sampai mayatnya busuk dulu, sebelum mengambil tindakan. Maukah kita menanti-nantikan Tuhan? Maukah kita melihat kemuliaan-Nya dinyatakan? Maukah kita menjadi orang2 yang berlari dan tidak menjadi lesu, berjalan tidak menjadi lelah?
Bagi Tuhan, mayat busuk bukan suatu masalah. Tapi yang Dia mau lihat adalah iman yang tidak bosen menunggu dan berharap akan sesuatu yang BESAR DARI DIA! Iman seorang anak kecil yang kepingen terbang seprti SUPERMAN! Merayap seperti SPIDERMAN! Dan begadang seperti BATMAN! Loh?! Haha, ya you know, FAITH WITHOUT LIMIT, SAYING “HMM, GOD CAN DO IT!” “HMM, DO I NEED TO WORRY?!” “HMM, SO BIG IS THE PROBLEM, BUT SO WHAT GITU LOH? MY GOD IS MUCH BIGGER THAN MY PROBLEM”. Dan “HMM, HMM, HMM” Lainnya yang menyenangkan hati Tuhan karena kamu begitu percaya kepada-Nya.
IMAN timbul dari pendengaran akan FIRMAN KRISTUS. Sama seperti melihat jadwal bus, lalu menunggu, dan melihat bus datang, demikianlah orang beriman: lihat firman, lalu menunggu dan melihat penggenapannya. Suatu hal yang sederhana dan tidak perlu dibuat susah. Dimulai dengan doa minta diterangkan, buka alkitab, dan baca saja. Kamu! Ya .. kamu! Kamu akan melihat hal2 yang besar ketika kamu mulai menerapkan ini, doa-baca-tunggu-LIHAT!
Merk sebuah pena tidak ditulis di daftar pustaka, hanya nama penulisnya. Praise our God.
pics taken from http://en.wikipedia.org/wiki/File:Manchester_bus_192.jpg