Friday, January 22, 2016

Hanya Kau

Hanya Kau yang menjadi tempat jawaban
Hanya Kau tempatku berharap
Berjalan bersamaMu ku tak kan goyah
S'bab tangan kasihMu tersedia bagiku
S'lamanya Kau ku cinta

Lagu ini merhema dalam hatiku, mengingatkanku untuk mengandalkan Tuhan saja dalam segala hal, dalam segala pergumulanku. Manusia boleh berencana, manusia boleh merasa bisa, tapi ia akan dibawa ke suatu titik dimana perencanaan akan gagal, dan rasa mampu menjadi frustrasi. Ia akan berada di titik dimana hanya Tuhan saja yang bisa diandalkan. Di titik itu, ia bisa saja menyerah, atau, pilihan lainnya adalah berserah - mengalihkan fokus atas kelemahan dirinya dan memandang kepada kekuatan Tuhan.

Fokus itulah yang seringkali susah dialihkan, karena pada dasarnya manusia itu sombong. Sulit sekali untuk tidak mengandalkan diri sendiri. Hanya kasih karunia Tuhan yang memampukannya untuk berkata:

Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (Rom 7:24-25)

‘Manusia celaka!’ adalah kata-kata yang sangat keras. Tapi ini bukanlah sesuatu yang berlebihan. Manusia akan celaka tanpa Tuhannya. Ia hanya akan menjadi orang sombong yang frustrasi tanpa Tuhan dalam hidupnya. Kekayaannya akan menontonnya ke liang kubur, dan mungkin akan tersenyum satu sama lain: ‘kau boleh memilikiku, tapi hidup yang kekal dan damai sejahtera tak bisa kuberikan kepadamu.’ Kekuatannya akan hilang, tapi satu hal tak akan pernah hilang, hubungannya dengan pencipta-Nya. Manusia akan pulang, tapi apakah ia mengenal siapa pencipta-Nya?

Hanya Tuhan yang bisa menolong manusia celaka seperti saya dan Anda. Hanya Dia yang sanggup memberikan damai sejahtera dan jalan keluar atas masalah kita. Hanya Dia yang sanggup memberikan hidup yang kekal.

Beloved, you are precious! Because you are created to be with Him, to be loved by the Almighty. If you are a body, He is the breath. Life is never going to be an easy question for you to solve, because only God is your answer.

Saturday, January 9, 2016

Sumur Keselamatan

Ketika berbicara dengan Dia hari ini, saya diberikan penglihatan akan sebuah sumur. Saya lalu membuka Alkitab saya, dan benar, melalui nabi Yesaya, Tuhan bicara mengenai sebuah sumur atau mata air yang ditimba. Sumur ini bernama mata air keselamatan, dan orang akan menimbanya dengan kegirangan (joy)!
Yes 12:3 Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
Kata pertama yang muncul dalam perenungan saya tentang ini adalah sumur atau mata air. Mengapa harus sumur? Mengapa tidak lautan saja yang sudah pasti terlihat oleh mata?
Sebab ‘iman adalah dasar dari segala yang sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat’ (Ibr 11:1)

Ya, karena iman adalah bukti dari sesuatu yang tidak kita lihat. Tidak seperti lautan yang sudah terlihat oleh mata jasmani, mata air terletak di dalam bumi dan hanya oleh imanlah maka mata air ini digali dan bisa ditimba.

Ketika segala sesuatu nampak gersang dan hidup ini seperti berputar di padang gurun, iman menuntun kita kepada sumur keselamatan.




Seringkali Tuhan sengaja membawa seseorang ke padang gurunnya, dimana harapan orang itu tampak sirna. Disitulah Bab 1 tentang Iman diajarkan, ujiannya adalah tidak melihat tapi tetap percaya. Kelulusannya bukan bergantung pada kekuatan sendiri, tetapi pada pengandalannya akan Roh Allah dan Firman-Nya.

Iman (faith) dan sukacita (joy) adalah 2 sisi pada 1 mata koin. Mereka tidak bisa dipisahkan. Seperti yang Tuhan sampaikan: “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yoh 20:29b)

Beloved, when you are in the desert of your life, keep trusting God, He is the source of our joy and salvation!