Monday, October 18, 2010

God’s Promotion

Semangat sekali aku membuat tulisan ini. Kamu harus membacanya. Pokoknya keren banget lah yang bakal kamu baca. Baca yah, hehehe.

Bagaimana promosiku mengenai tulisanku ini? Cukup oke kan? Hari ini, Tuhan mengilhamkanku untuk menulis suatu promosi yang palingggggg oke. The best promotion ever made! Penasaran?


Dr. Vivien Thomas, seorang kulit hitam yang mengawali karirnya sebagai tukang kayu. Dia memang bergelar dokter, tapi itu terjadi di masa tuanya. Vivien lahir dari keluarga kulit hitam yang sederhana, ayahnya hanyalah seorang tukang kayu di kota Nashville, Amerika Serikat. Malangnya lagi, ia hidup di jaman dimana diskriminasi kulit sangatlah kental di negeri Paman Sam.


Namun demikian, Vivien muda tidaklah patah semangat. Ia menggantungkan cita-citanya setinggi langit. Bayangkan! Seorang kulit hitam, anak tukang kayu, di era diskriminasi kulit, bermimpi menjadi seorang dokter! Itulah Vivien. Sekitar 7 tahun ia menabung uangnya, juga bekerja sebagai tukang kayu, untuk mempersiapkan uang pendidikan kuliah kedokteran yang diimpi-impikannya. Sampai di suatu titik, angin badai menerpa hidupnya. Bank dimana ia menabung mendadak bangkrut, dan ia harus kehilangan seluruh tabungannya, yang lebiih menyakitkan: ia harus kehilangan mimpinya.


Hanya saja, Tuhan punya cara yang lebih hebat untuk mempromosikan Vivien. Vivien diminta menjadi asisten dari seorang dokter bedah muda bernama Alfred Blalock. Dr. Blalock melihat potensi dalam diri Vivien. Ia melihat satu anugerah yang Tuhan berikan kepada Vivien: “tangannya”. Vivien memang tidak mempunyai latar belakang pendidikan kedokteran, namun dia mempunyai tangan yang sangat berbakat dalam melakukan pembedahan. Ketika membedah seekor anjing untuk eksperimen, Vivien menutup matanya, dan ia memasukkan tangannya ke dalam tubuh anjing yang sudah terbelek itu. Seperti seorang yang sudah hidup beratus-ratus tahun di rumahnya sendiri, tanpa melihat, tanpa lampu, namun ia mampu mengenali dan memperbaiki organ-organ yang rusak itu.


Lalu, apakah Vivien dihargai? Tidak! Ia hanya menjadi pekerja kelas 3 dengan gaji tidak lebih dari $15. Semua karya, bakat, dan kegigihannya, tidak pernah dilihat orang lain, karena dibungkus warna kulit dan pendidikannya yang minim.


Singkat cerita, 12 tahun kemudian, Dr. Blalock dan Vivien diminta melakukan operasi untuk penyembuhan penyakit bayi biru. Operasi ini banyak mendapat pertentangan karena dianggap tidak mungkin untuk dilakukan. Motto “Don’t touch the heart, especially babies’ heart.” sudah menjadi momok bagi dunia kedokteran ketika itu. Namun mereka berhasil. Mereka berhasil mengubah bayi yang biru menjadi merah muda. Kematian menjadi kehidupan. Dr. Blalock pun mendapat penghargaan dari berbagai kalangan, ia menjadi pionir operasi bayi biru di dunia. Fotonya pun terpajang sebagai salah satu tokoh yang sangat dihormati di John Hopkins University. Sementara Vivien, ia hanyalah seorang asisten berkulit hitam yang selalu ada di belakang layar.


Pada masa akhir hidup Dr. Blalock, ia memanggil Vivien. Dengan nada sedih, ia mengutarakan penyesalannya selama hidupnya. Ia menyadari arti penting seorang Vivien dalam keberhasilannya, hal itu membuat Dr. Blalock amat sedih dan menyesal.

Tahun 1968, foto Vivien dipajang sebelah-menyebelah dengan Dr. Blalock. 34 tahun Vivien bekerja gigih di belakang layar, sampai pada waktunya dunia mengakuinya. Tidak hanya itu, pada tahun 1976, ia menerima penghargaan sebagai Dokter Kehormatan. Akhirnya, ia sampai kepada mimpinya. Tapi satu hal yang jauh lebih indah, adalah lewat tangannya, bayi mati menjadi hidup. Tuhan menganugerahkan tangan yang membawa kehidupan kepada seorang manusia berkulit hitam bernama Vivien Theodore Thomas.


Apakah kamu seorang yang tidak terlau diperhitungkan? Apakah kamu sudah berusaha begitu gigih, namun masih ditempatkan di belakang layar? Saya mau beritahu suatu kebenaran: manusia memang tidak memperhitungkannya, tapi Tuhan memperhitungkannya. Dia melihat

kegigihanmu. Dia melihat pengorbananmu. Dia melihat kesetiaanmu.


Daud bukanlah seorang yang diperhitungkan. Ia hanyalah seorang gembala domba, namun Tuhan menjadikannya gembala atas Kerajaan Israel. Ia hanyalah seorang anak kecil yang suka merenung, memuji Tuhan sambil memetik kecapi kecilnya. Namun, renungannya itu dibukukan Tuhan menjadi satu kitab berjudul “Mazmur” yang dibaca satu dunia. Ia hanyalah seorang anak kecil yang cakap bermain ketapel untuk menyelamatkan domba-dombanya dari serangan beruang dan singa. Namun, Tuhan memakai dia untuk menjadi pahlawan bangsanya menghadapi Goliat, sang raksasa yang ditakuti satu Israel.


Ingat, Tuhan memakai orang-orang yang rendah hati dan setia dalam perkara kecil. Dia melihat hati, bukan rupa. Dia akan meninggikan orang-orang-Nya yang rendah hati. Dan camkan ini: “apabila Ia meninggikan kamu, tidak ada manusia yang bisa merendahkan kamu.” Rendahkan hatimu di hadapan Tuhan, maka Ia akan meninggikanmu di hadapan manusia.

This is the best promotion ever made: God’s promotion to His men that humbled themselves before Him.


Mzm 37:34: “Nantikanlah Tuhan dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang fasik dilenyapkan.”


-Glory to God-

17 Okt. 10

Friday, October 15, 2010

Satu Hal Telah Kuminta

Pernahkah kamu mengalami kegaringan dalam hubunganmu dengan Tuhan? Kamu meminta sesuatu kepadaNya, namun Dia sepertinya menunda-nunda? Atau malah tidak menjawabmu?

Aku merasakan hal ini. Saat teduh si saat teduh, cuma koq kaya ada yang kurang yah. Mulutku bernyanyi dan memuji Tuhan, tapi hati kecilku berbisik: “kapan ya Dia menjawab doaku?”.

Aku merenung apa yang salah dalam diriku. Apa yang membuatku malas bertemu dengan Dia. Sampai aku menemukan sebuah jawaban. Sebuah lagu menjawab pertanyaanku: “Satu hal telah kuminta kepada Tuhan. Itulah yang kuingini. Diam di rumah Tuhan seumur hidupku. Menyaksikan kemurahan Tuhan. Dan menikmati BaitNya. Dan menikmati kuasaNya. Dan menikmati kasihNya. Dan menikmati FirmanNya.” Ohhh, lagu itu membuatku sadar. Selama ini, aku “isi absen” di meja saat teduhku supaya aku dapat “nilai dan bonus” dari Kekasihku. Aku lupa bahwa Dialah yang harusnya kucari, bukan berkatNya atau janjiNya. Dialah kekasih yang kucari-cari selama ini. Ohhh Tuhanku, maafin aku, Sayangku.

Dan menikmati... kasihNya... howowow... Tuhan itu sayang banget sama kita semua.

Seandainya Dia kasih kesempatan buat kita untuk menyampaikan sebuah permintaan, apa yang akan kita minta kepadaNya? Kalau aku, aku akan menyampaikan permintaan ini: “Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini. Diam di rumah Tuhan seumur hidupku dan menyaksikan kemurahan Tuhan. Dan menikmati baitNya, dan menikmati kuasaNya, dan menikmati kasihNya, dan menikmati firmanNya.” All I want is You, my Lord. You are the one that I ask for. Amen.

Mzm 27:4: “Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya.”

-Glory to God-

15 Okt. 10

Monday, October 11, 2010

ALLAH GituLOHHHHHHHH!!!


TAK USAH KU TAKUT ALLAH MENJAGAKU
TAK USAH KU BIMBANG YESUS P’LIHARAKU
TAK USAH KU SUSAH ROH KUDUS HIBURKU
TAK USAH KU CEMAS DIA MEMBERKATIKU

Reff:

EL SHADDAI EL SHADDAI ALLAH MAHA KUASA
DIA BESAR DIA BESAR EL SHADDAI MULIA
EL SHADDAI EL SHADDAI ALLAH MAHA KUASA
BERKAT-NYA MELIMPAH EL SHADDAI


Keturunanku bakal sebanyak bintang di langit. Ada yang bisa itung???

ALLAH GituLOHHHHHHH!!!