Thursday, April 19, 2012

Chelsi

Gol gol gol, ale ale ale. Aribapa, esmundotelepies. Gol gol gol, ale ale ale. Aribapa, esmundotelepies. Begitulah kira-kira nyanyian seorang Riki Martin menyambut sebuah iven internasional wolkap nainty eit. Hahaha. Entah kenapa diriku dan sebagian besar pria menyukai olah raga dimana orang-orang nyari bola, lari-lari cape2, dapet bola, tendang ke gawang terus kalo masuk kalo ngga opsait teriak2 kegirangan. Lucunya kalo perayaan sudah selesai, bola ditarok di tengah lagi ;p.

Eniwei, hari ini aku melihat hailait suatu pertandingan semipinal liga cempion antara Chelsi melawan Barselona. Pertandingannya berat sebelah. Maksudnya pemain Barselona gendut2, pemain Chelsi kurus2 ya? Eh bukan, bukan itu maksudnya. Maksudnya Barselona, sang juara tahun lalu, begitu menguasai jalannya pertandingan. Mereka nendang 24 kali ke gawang Chelsi, 6 on target, tapi Chelsi Cuma 5 kali nendang dan cuma 1 yang ke gawang, yang lain nyasar kemana-mana (mengingatkanku pada seseorang yang suka nyasar) hehe. Kiper Chelsi harus lompat-lompat, tepis-tepis, tangkep-tangkep, melototin bola sepanjang pertandingan, tapi kiper Barselona sambil makan bakso minum es shanghai juga kayanya ngga kebobolan itu gawang. Pemain Barselona sibuk nyerang dari korner terus ngoper2 clip_image002sepanjang gem, tapi pemain Chelsi bertahan dan bertahan. Alhasil siapa yang menang anak2? CHELSI. Kenapa? Karena Chelsi nyetak gol, Barselona nggak. Pintel! “Bu gulu, Bu gulu, tapi kan Barselona nyelang2 telus? Nendang2 ke gawang telus? Gocek2 telus? Ngopel2 telus? US US us us.” “Iya betul kamu nak, TAPI win en lUS bukan soal itu, namun soal siapa nyetak lebih banyak GOL”, jawab Bu Guru tulUS.

Eh kok jadi bu guru bintang pelemnya? Aduh sekuriti, tolong usir bu guru dari tulisan ini. Ckckck. Hehehehe.

Di malam rapat ini (kan kalo siang bolong, malam ya harusnya rapat duongks, krik krik), aku merenung tentang penilaian di akhir hidup manusia *mulai seriUS*. Ya, mungkin kita mempunyai banyak kebanggaan apapun itu. Studi, pekerjaan, pelayanan, anak PA, pemberian (ilmu, uang, apapun), pengorbanan, sharing firman, atau apapun. Namun, apakah itu yang dinilai? Mungkin nilai kita 90%, 87%, 89%, 96% dalam semua bidang rohani: iman, pengorbanan, perbuatan baik, bahasa lidah, mujijat, PA, PD, PU, PI, dll. Namun apakah itu yang dinilai?

Shot on target? Attempts on goal? (loh kok jadi lancar skrg Inggrisnya), Ball Possession? Apakah itu yang membuat Chelsi menang?

1 Kor 13:1-3 berkata: “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.”

Sekalipun Barselona menguasai bola, menggocek2, menembak2, jika tidak ada gol tak ada gunanya. Sekalipun kau dapatkan semua dunia, kau lakukan semua yang hebat2, kau temukan semua pengetahuan, rahasia, sekalipun jasa dan pengorbananmu besar, NO-LOVE? NO-THING!

Lalu, bagaimana aku menemukan kasih itu? Orang Indonesia paling pintar mengatakannya: “terima kasih”. Suatu hari, orang Farisi yang suci di mata dunia dan di matanya sendiri, mengundang Yesus makan di rumahnya. Lalu, datang seorang perempuan berdosa membasahi kaki Yesus dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya, mencium kaki-Nya tiada henti dan meminyaki rambut-Nya. Mengapa? Karena ia membuka hati nya kepada kasih Yesus. Orang Farisi membuka pintu rumahnya, namun perempuan berdosa ini membuka pintu hati nya. Perempuan ini banyak berbuat kasih, karena terlebih dahulu menerima banyak kasih, yaitu bagaimana Yesus mengampuni dan menerima dia. Tuhan tidak cari orang suci karena memang tidak ada di dunia ini. Dia cari orang berdosa yang mau membuka hatinya untuk Ia kasihi. Mari, cari Tuhan lebih lagi, sebab Dia sangat mengasihimu. Kasih yang sejati melenyapkan rasa takut. So don’t be affraid, just come to Him and receive Him in your heart. Yesus tidak akan menolakmu. Amin.

*just for info, saya bukan fans Chelsi tapi fans Kasih :), peace buat fans Barca hehe

Merk sebuah pen tidaklah dicantumkan di daftar pustaka, nama penulisnyalah yang dicantumkan.

-Glory to God-

No comments:

Post a Comment