Sunday, April 15, 2012

Relationship Series: Benci Segitiga

Tiga orang sahabat Dore, Mifa dan Solasi adalah satu keluarga dalam Tuhan. Mereka hidup, tertawa, makan, menangis bersama (kalau yang menangis terutama si Dore karena paling melow). Kerukunan mereka menghadirkan berkat-berkat yang luar biasa, sebab Tuhan berjanji:

“Sungguh alangkah baiknya dan indahnya apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab kesanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.” (Mzm 133:1-3)

Waktu berjalan, dan hubungan yang semacam ini tidak disukai si Luser. Luser membangkitkan rasa tak percaya di hati Dore terhadap Mifa, lalu Luser berbisik kepada Dore hal2 yang buruk tentang Mifa. Sejak saat itu hubungan Mifa dan Dore renggang. Memang si Luser ini terkenal dengan bisikan tajamnya yang menghancurkan hubungan orang. Tidak sampai disitu, atas pengaruh Luser, Dore membisikan kepada Solasi tentang Mifa. Solasi tidak percaya kepada Dore, namun bodohnya dia ceritakan kepada Mifa bisikan Dore yang menjelekkan Mifa. Hubungan Dore dan Mifa kini resmi terputus.

Seperti bara di kipas2 tukang sate (hmmm nyam nyam), emosi Mifa terbakar panas. Lalu dia datangi Dore bawa “golok”, yaitu mulutnya yang tajam dan menceritakan bagaimana ia dengar dari Solasi tentang semua ini. Mendengar itu, Dore merasa ditusuk dari belakang oleh Solasi dan dia tidak percaya lagi kepada Solasi. Benci segitiga terjadi dan siapa tertawa? Siapa lagi kalau bukan Luser.

Semua dimulai dari bisikan tajam Luser yang menular ke bisikan2 tajam Dore, Mifa, Solasi. Bisikan ini mengalir karena rasa tidak percaya mereka terhadap satu sama lain, kerennya: their curigation. Apakah saya sedang mengarang sebuah cerita? Seratus. Namun, cerita ini ternyata sudah ada sejak zaman raja Salomo, dimana tertulis: “A dishonest man spreads strife (permusuhan), imageand a whisperer (pembisik atau penggosip) separates close friends (memisahkan teman dekat).”(Ams 16:28). Sebuah bisikan tajam (gossip atau fitnahan atau sejenis) dan rasa tidak percaya dapat menghancurkan hubungan. So, hati2 dengan lidahmu, dan belajar mempuasakan telingamu dari rahasia yang tidak perlu diketahui.

Hari ini aku diajar kalau bukan hanya Luser (iblis) yang suka membisik, tapi Tuhanpun suka membisik. Namun, bedanya bisikan Tuhan adalah bisikan yang lembut, gentle whisper, mungkin ada unsur nasehat / teguran, tapi tanpa penghakiman. Bisikan semacam ini didengar Elia ketika dia sedang down2nya. Tuhan bukan bicara kepadanya lewat angin besar, atau gempa, atau api, tapi melalui sebuah bisikan (a gentle whisper). “What are you doing here, Elijah?” No judgement, just love and understanding.

Dan mengenai rasa percaya. Quote ini mungkin paling mengena: “A relationship without trust is like a car without gas, you can stay in it as long as you want but it won't go anywhere.” Sebuah hal yang membuat saya masih datang kepada-Nya adalah karena Dia masih mempercayai saya. Kegagalanku membuatku menadapat 0, namun pengampunan dan kepercayaan-Nya jadikanku 10. Kasih menutupi segala pelanggaran dan kasih mempercayai segala sesuatu, ia melihat yang terbaik dari orang lain dan senang melihat orang lain sampai kepada potensi maksimal mereka. Kasih tidak pemarah dan tidak mengingat-ingat kesalahan orang.

Relationship begitu penting teman-teman. Dua perintah paling utama: mengasihi Tuhan dan sesama. Let’s learn together, to love and forgive. God loves you all.

Oya, ending ceritanya gimana? Dore-mifa-solasi-……? Do! Lakukan! Dan temukan sendiri endingnya. Amin.

Merk sebuah pena tidak ditulis di daftar pustaka, hanya nama penulisnya. Praise our God.

pics taken from http://www.bbc.co.uk/insideout/content/images/2008/04/14/the_whisper1_470_470x370.jpg

No comments:

Post a Comment