Abba Bapa
Abba Bapa
Kau s’galanya bagiku
Ku naikkan syukur pada-Mu
dengan segenap hatiku
Abba Bapa, kumengasihi-Mu
Lebih dari s’galanya
Kuingin Kau Tuhan
Mas, perak, dan permata
Tiada artinya
Kuingin lebih dekat
bersekutu dengan-Mu
Jadikan ku hamba setia kepada-Mu
Kira-kira 5 dari 10 kali aku nyanyi lagu ini, selalu nangis. Karena lagu inilah hidupku. Apa yang kita cari? Apa yang kita inginkan? Uang? Harta? Popularitas? TH? Bagiku, tidak ada yang lebih indah selain dipeluk Bapa.
Dulu aku pernah dituntun Roh Kudus untuk menulis cerita ini. ‘Hope it will bless you ;p
Lukisan Favorit Tuhan
-sebuah ilustrasi-
Kita semua adalah pelukis. Sejak lahir, kita diciptakan untuk melukis. Ya, Anda dan saya adalah pelukis. Apa yang kita lukis akan kita dapatkan.
Pada akhir hidup kita, kita akan memegahkan lukisan kita. Di hadapan Tuhan, kita akan memegahkan lukisan kita. Di pintu surga, Ia akan berkata: “Apa lukisanmu?”.
Alkisah, ada 4 orang: Badu, Ucok, James, dan Christian (bukan nama sebenarnya :p).
Si Badu datang membawa lukisannya, yakni lukisan istana megah berukuran 200m x 100m. Sambil tersenyum bangga, ia berkata kepada Tuhan: “Tuhan,, sudah selesai nih lukisan Badu,, tuh lihat istanaku yang megah.” Kata Tuhan, “Ok nak, apa yang kau lukis kau dapat. Pergilah dan nikmatilah istanamu itu.” 70 tahun Badu hidup di istana, ia sangat happy. Sampai di umurnya yang ke-70, ia pindah ke “istananya yang baru”, namun ukurannya Cuma 2m x 1m, dan letaknya underground. Hidupnyapun berakhir disana.
Lalu datang si Ucok dengan lukisannya yang berisi tulisan besar: “IP > 3,5”. Sambil menggunakan T-Shirt bertuliskan “Cumlaude”, ia berkata: “Ini lukisanku Tuhan. Walaupun kurang berseni, lukisan ini maknanya cukup jelas kan?!” “OK!”, kata Tuhan, “yang kamu lukis kamu dapat. Pergilah dan nikmati IP-mu itu.” Si Ucokpun lulus cumlaude, ia diterima di perusahaan besar dan gajinya gede. Sertifikat IP>3.5 itu dipajangnya di ruang khusus penghargaan, dan setiap hari ia masuk ruangan itu sambil tersenyum bangga. Sampai di ultahnya yang ke-70 si Ucok masih tersenyum. Kali ini ia tersenyum di ruangan baru, juga sambil memegang sertifikat. Cuma sertifikat yang satu ini bukan bertuliskan I.P., melainkan R.I.P. dan angka yang ada hanyalah 2 buah tanggal: tanggal kelahiran dan kematian Ucok. Demikian akhir hidup Ucok.
Si James pun datang ke pintu sorga dengan langkah catwalk-nya. Pria berpakaian tuxedo merk Louis Vitton ini membawa lukisannya kepada Tuhan, dan berkata: “Ini lukisan cewek idamanku. Dari ujung rambut sampai ujung kaki, cuantiknya bukan muain.” Lalu Tuhan menjawab: “Ok, nikmati isitrimu itu.” Awalnya James seneng banget. Istrinya cantik banget, mirip2 sama pacar seorang aktor yang juga bernama James, alias detektif 007 James Bond. Cuma lama2 mulai ada keriput di wajah sang istri dan rambut istrinya yang tadinya masuk nominasi clear top ten “siapa takut pakai baju hitam?”, lama-lama makin cocok dengan pakaian putih. Akhir hidup James? Tak jauh dari akhir hidup Badu dan Ucok. Masuk umur 70, ia dikubur sambil memegang foto istrinya ketika masih berumur 25 tahun.
“Tak…. Tak…. Tak…”, suara kaki Christian menuju pintu surga. Lalu ia tersungkur di hadapan Tuhan. Tanya Tuhan: “Apa lukisanmu?”. Sebelum Christian menjawab, air mata Tuhan tiada hentinya mengalir. Ia melihat lukisan seorang bapa berpelukan dengan anaknya. Lukisan itu dibumbui tulisan kecil: “All I want is You, my Father.” Tuhan tak bisa berhenti menangis. Terisak-isak Ia berkata: “Selama hidupmu engkau mencari Aku. Hanya pelukanKu yang membuatmu damai. Hanya mengenalKu yang kau ingini. Nak, peluklah Bapamu ini sekali lagi, dan jangan pernah lepaskan.”
Apa lukisanmu? Apa yang kamu megahkan dalam hidupmu? Apakah IP-mu? Apakah kepintaranmu? Apakah gajimu? Atau mungkin jabatanmu? Apakah perempuan cantik yang kausukai di pelayananmu? Ataukah pengenalan akan Tuhanmu?
Yeremia 9:24 berkata bahwa Tuhan suka dengan “Lukisan Pengenalan Akan Tuhan”.
Namun, bagaimana mungkin kamu mengenal Tuhan jika kamu tidak membaca firmanNya setiap hari? Bagaimana mungkin kamu mengenal Tuhan jika kamu tidak mengalamiNya secara pribadi di kamar doamu?
Kerajaan Allah tidak layak bagi mereka yang merajakan uang atau jabatan atau pasangan hidup atau orang tua atau anak atau bahkan nyawanya sendiri! Kerajaan Allah layak bagi mereka yang merajakan Allah!!!
Percayalah, setiap kali kita mendengar dan melakukan Firman TUHAN, kita sedang melukis bagian demi bagian wajah TUHAN di kanvas hidup kita. Itulah lukisan favoritnya. “Lukisan Pengenalan akan Tuhan”.
Yer 9:24: “tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut, bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah Tuhan, yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh semuanya itu Kusukai, demikianlah Firman Tuhan.”
Kalau tulisan ini menyentuh hatimu dan kamu mau menenalNya lebih dalam secara pribadi, mulailah dengan melakukan ini: “SPEND TIME WITH GOD, EVERYDAY.” Hargai keintiman dengan Dia lebih daripada apapun.
Merk sebuah pen tidaklah dicantumkan di daftar pustaka, nama penulisnyalah yang dicantumkan.
-Glory to God-
Gambar diambil dari http://www.inrimartha.com/wp-content/uploads/2010/11/JesusHug.png
No comments:
Post a Comment