“Neng Nong Neng Nong. Pemirsa, tiba saatnya kita di penghujung acara. Pada malam bersejarah ini, kita akan menyaksikan apakah saudara Badu bisa mendapatkan hadiah pamungkas sebesar 1 milyar Rupiah? Ataukah mimpinya akan pupus di pertanyaan terakhir ini?”
“Badu, apakah Anda siap?” “Saya, uhuk uhuk, ehmmmm, ehrrrmmmm, ehm, saya,,, mudah-mudahan saya siap.”, jawab Badu dengan muka seputih salju dan suara serak-serak kering. “Akankah malam menegangkan ini berakhir dengan sukacita?” tanya pembawa acara sambil memberikan senyuman Pepsodent ke arah jutaan penonton di seluruh pelosok Indonesia.
“Badu, saya ingatkan Anda, pertanyaan ini adalah pertanyaan satu milyar Rupiah. Dan Anda tidak mempunyai pilihan bantuan, kecuali pilihan ‘phone a friend’”
“Pertanyaannya adalah…” neng nong neng nong. “Pada tanggal berapakah lampu diciptakan?”
Badu lalu terdiam sejenak, mengerutkan keningnya. Dalam hati Badu: “Mumpung lagi di tipi, pura2 mikir aje biar gada yang tau kalo gue ga ngerti.” “Badu, Anda terlihat sangat serius.”, komentar sang pembawa acara sambil tersenyum sinis. “Yaiyalah bro, wong 1 M!”, gerutu Badu, lagi-lagi dalam hatinya. Tak sabar menunggu, pembawa acara itu lalu bertanya “Badu, apakah Anda ingin menggunakan pilihan bantuan terakhir?”
Lalu Badu tersenyum mencurigakan. Wajah saljunya yang penuh ketegangan berubah menjadi wajah santai di pantai. “Oke pak, saya mau telepon teman lama saya.”, jawab Badu optimis. “Baik, siapa teman lama Anda, Badu?”
“Saya mau telepon Thomas Alva Edison.”
“Kring kring kring.. kring kring kring.. halo, halo, Thomas, woy Mas, kapan lu nyiptain lampu?”
“Tau ah gelap, lo nelepon2 ga jelas! Udah malem disini!” jawab Thomas mengekspresikan kemarahannya.
Hahahaha. Badu oh Badu. Alhasil, Badu tetap menang walau tidak dibantu Thomas, namanya juga BA-DU, BA-nyak DU-it adalah destiny-nya.
Cerita ini fiktif tapi nyata. Sebab siapakah yang paling tahu kapan lampu diciptakan? Siapa lagi kalau bukan penciptanya?
Beberapa hari yang lalu, sebangun dari tidur, badanku masih letih, namun aku harus belajar karena ujian sudah dekat. Lalu ada 1 suara yang muncul di hatiku ini: “Coba cek tanggal ultah temenmu, si Axxxxx.” (siapa? Axxxxx! Iya si A. A-A-A-A…dadeh.) Wkwkwk. Ya anggap saja si A. Jujur, aku sama s’kali tidak tahu kapan ultah si A ini (aku lebih blank daripada Badu). Entah kenapa suara itu muncul, namun aku anggap bukan sesuatu yang terlalu penting dan aku lupakan suara itu.
Selesai saat teduh, aku buka Facebook-ku dan tak sengaja, aku melihat “birthday notification”. Kamu tahu? Ternyata si A ultah. Ngantukku berubah menjadi shock. Dan aku tersenyum, beberapa waktu yang lalu aku minta Tuhan kalo boleh aku tahu rahasia-rahasia-Nya. And God hears my prayer. Aku ralat: God hears OUR prayer. Amin?
Coba kamu bayangkan. Bayangkan kalau bukan Badu yang ada ada di kuis itu, tapi DIA. Dan pertanyaannya adalah “Kapan kamu diciptakan?” Aku rasa, Dia akan menjawab dengan refleks, bahkan sebelum pembawa acara membacakan pilihan jawabannya.
Sebab DIA itu penciptamu. Dia yang paling mengenalmu. Kelemahanmu, kelebihanmu, kesedihanmu, kecemasanmu, kesukaanmu, rahasiamu yang kau tutup-tutupi itu. He knows. He knows. And HE still LOVES you! He CARES about you!
Kasih Yesus itu adalah kasih yang peduli. So, apa yang membuatmu masih ragu? Terima Dia dalam hatimu dan katakan kerinduanmu itu. Curhatlah! Sebab Allah tahu semua, Dia peduli, Dia mengerti. God knows every little details about you. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Bagaimana mungkin seseorang yang begitu mencintaimu tidak membukakan pintu bagimu? Bagaimana mungkin Dia tidak menjawabmu ketika kamu memanggil-Nya? Jika Tuhan mempunyai sebuah handphone, pasti tidak ada data miss-call di handphone itu, sebab semua panggilanmu Dia jawab.
“Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.” (Mzm 139:16)
Tahukah kamu bahwa di kalendarnya Tuhan, semua tanggal itu warnanya merah? Sebab Ia mencatat hari-hari spesial-Nya: Hari ULTAH-mu, hari kamu berdoa menyapa-Nya, hari kamu memuji-Nya, hari kamu bertobat dan meminta pengampunan-Nya, hari ketika kamu mulai mau membaca firman dan mendengarkan Dia. Semua hariku menjadi “tanggal merah” sebab hari-hari bersama Yesus adalah hari yang spesial! AMIN.
PS: dengerin lagu ini ya!!! :p
Merk sebuah pena tidaklah dicantumkan di daftar pustaka, yang dicantumkan hanyalah nama penulisnya.
pics taken from http://www.colourbox.com/preview/3223562-527616-a-date-circled-on-a-calendar-with-red-ink.jpg
No comments:
Post a Comment