Kuingin bersaksi tentang Yesus.
Kulewati satu minggu ini di kota Manchester. Satu minggu seperti satu tahun rasanya. Begitu banyak masalah. Mulai dari ngerasa sendirian, kehilangan kartu bwt ngambil makanan di kostan, sampai ngurus administrasi kuliah yang ga kelar2, mereka semua seperti tembok-tembok yang tersenyum sinis mengejekku.
Hari ini, aku sudah berusaha mengurus semuanya. Pagi jam 9 sampai sore jam 3. Namun, tetap saja, terhambat terhambat terhambat! “Oh Tuhan”, kataku. “Apakah Engkau mengasihi aku?”, bisik hatiku. “Mengapa Engkau mempermalukanku?”, jerit hatiku.
Terbeban begitu berat, aku memilih cuti dari dunia sadar, berbaring di atas sahabatku yang empuk (satu2nya sahabatku <selain Yesus> di kota ini sampai sekarang).
Lalu aku terbangun, makan malam, dan curhat sm Tuhan dan dengerin Dia. Lalu, ada satu bisikan di hatiku: “dengerin khotbah Yusak Cipto no.84”.
Aku nurut.
Dan Firman Tuhan berbunyi: “Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan”
Tuhan juga bilang ke aku untuk tidak meragukan kasih-Nya.
Lalu, Damai Sejahtera yang Dia beri tidak bergantung pada keadaan. Karena Yesus, aku bisa bersukacita, sekalipun dalam kesesakan.
Aku sangat bersyukur punya Tuhan Yesus. Dia sangat mengasihiku. Kadang aku merasa tidak layak mendengar suara-Nya. Namun, waktu kudatang pada Yesus, bukan hanya suara-Nya yang Ia beri, tapi kasih-Nya yang besar kepadaku.
Tuhan Yesus bukanlah buku teori. Dia tidak bisa dibaca. Dia tidak bisa dimengerti dengan logika. Dia adalah Kasih yang bisa mengalir dalam hatimu ketika kamu percaya, bukan dengan pikiranmu, tapi dengan hatimu.
Masalah? Penderitaan? Hambatan? Fitnahan? Itu tidak dapat memisahkanku dari kasih Yesus. Itu tidak dapat merebut sukacita yang Yesus berikan kepadaku.
Tulisan ini cuma buat kemuliaan Tuhan.
Amin.
-merk sebuah pen tidaklah ditulis di daftar pustaka, hanya nama penulisnya-
No comments:
Post a Comment