Monday, June 27, 2011

Perjalanan ke Dufan yang Mengubahkan Hidupku

Haha. Serem pisan ni judulnya, judul tulisan orang2 melow yang lebay banget (Puji Tuhan buat karakter yang sedang dibentuk, hwehwe). But, I write this writing in a very happy mood (which is impossible if u look at my face when I got up this morning) ;p.

Okay here it goes, happy reading folks.

Beberapa hari lalu aku ke Dufan (Dunia Fantasi) bareng temen2 kerjaku. Setelah nari-nari di kamar bersama Abg PA (sebut saja BP). Haha, Yah, Abg itu tahu aku ga kan bisa lah menikmati Dufan, soalnya emg dunia memang tak bisa menghibur hatiku (ceilehhh) haha.

Pas di Dufan, aku melihat film 4D Dora, bla bla bla (btw hati-hati pas nonton Dora di Dufan, ntar ada yang nyipratin air, pdhl gak seru bgt filmnya). Tp bukan ini inti ceritanya. Huehue. Lalu aku masuk wahana, yang ada pertunjukan hewan-hewan yang “pinter”.

Pertama ada si burung (gtau jenis apa) yang bisa joget, bisa masukin gelang ke tempatnya. Prok prok prok prok, penonton tepuk tangan, keren pisan.

Terus ada si tikus laut gitu yang bisa maen bola basket, bisa slam dunk, bisa bawa gerobak bakso, wah pokonya mereka keren banget.

honey bearTerus ada lagi si beruang madu, yang letoy tapi pinter, masa dia bisa nangkep bola, ud ky kiper beneran aja. Bisa naek sepeda juga lagi. Ckckck, mantaplah pokonya.

Trakhir yang paling jengjengjeng antiklimaks, haha, si kuda nil yang kerjanya makan doang, gede banget dia. Pisang 1 kepok di makan langsung ga nyampe 5 menit (buat yang rakus bertobat, hehe).

Tapi temen2, aku merasakan sesuatu yang aneh ketika aku melihat pertunjukan itu.

SERIUS MODE: ON.

Rohku berbisik, “lihat mereka vid, semuanya taat sama instruktur mereka, kamu tahu kenapa? mereka selalu diberi makan setiap kali sebelum mereka mau melakukan perintah instrukturnya.”

Hewan2 itu begitu taat sama instrukturnya, tapi mereka taat karena ada pancingan makanan. Setiap gerakan yang taat selalu dipancing dengan makanan. Dan kalau mereka tampil dengan baik, mereka diberi upah (makanan) lagi.

Lalu rohku berbisik lg: "bukankah kamu sering begitu? Taat untuk mendapatkan berkat? Taat kalau diberi berkat?”

Kata-kata itu menusuk hatiku. Begitu tajam! Aku sadar aku menertawakan hewan2 itu, tapi terkadang aku bersikap sama seperti mereka. Aku mau lakukan apa yang Tuhan mau, kalau Tuhan mau memberkatiku. Aku taat supaya mendapatkan berkat-Nya.

Pagi ini, ketika aku bersaat teduh, aku memulainya dengan sungut-sungut karena pergumulan yang begitu berat. Begitu tertekan jiwaku, karena Dia tidak menjawabku, karena Dia tidak melepaskanku.

Lalu Tuhan berbicara padaku. “Kamu tahu Sadrakh, Mesakh, dan Abednego? Ketika mereka diancam akan dimasukkan ke dalam perapian yang menyala-nyala karena nama-KU, apa jawab mereka?”
“Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” (Dan 3:17-18)

perapian

These words are so strong, even now when I’m writing this, I feel the Holy Spirit talks so deep. So deep. So deep, to you and me. Sekalipun Dia tidak melepaskan aku, aku tidak akan menyembah patung itu! AKU AKAN TETAP MENYEMBAH ALLAHKU.

What a praise! Pujian sejati keluar dari mulut seseorang yang menyembah-Nya bukan karena berkat-Nya, bukan untuk mendapatkan berkat-Nya. Tapi karena kasih-Nya pada Tuhan, karena dia tahu bahwa hidupnya telah ditebus oleh Kekasihnya. Love is the reason why we praise Him, it is not to get His blessing, it is love. It is love alone.

Berkat Tuhan bisa membuat kita jauh dari Dia, tapi kemuliaan dan kasih-Nya akan mengubahkan hidup kita.

Saulus menjadi Paulus bukan karena ia mendapatkan berkat-Nya, tapi karena ia melihat kemuliaan-Nya dan kasih-Nya pada orang-orang kudus-Nya dan kepada dunia yang terhilang.

Seek not His blessing my friends, seek His face.
tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu”

with fire and love. Beloved, God loves u. Praise Him not because of His blessing, but because you love Him, for He loves u first Smile.

-merk sebuah pen tidaklah ditulis di daftar pustaka, tapi hanya nama Penulisnya-

No comments:

Post a Comment