Aku merenung tentang seseorang yang memberikan seluruh hidupnya untuk Tuhan. Namun, alhasil penderitaan dia alami. Penganiayaan datang. Dia ditolak keluarganya sendiri. Bahkan dikhianati orang-orang terdekatnya. Aku merenung.
Salahkah aku untuk bertanya: “Apakah keadilan itu ada?”
“Ya, itu salah.”
Kembali aku merenung. Kupandang baju yang indah, sebuah tuxedo. Keren, bagus, dan mahal, baju yang membawa kebanggaan. Kalau tidak hati-hati, kesombongan.
Lalu kupandang baju yang terobek-robek. Bisa dibuang karena tidak ada gunanya...
Menanggapi perenunganku ini, Alkitabku berkata: “Oya?”
***
Seorang Yusuf dengan jubahnya yang maha indah. Hikmat dan mimpi-mimpinya yang istimewa, begitu dikarunia (gifted). Pintar dan kaya! Alhasil? Saudara-saudaranya sendiri membenci dia. Ya, mimpi2 Yusuf bahwa dia akan diangkat tinggi melebihi saudara-saudaranya bukanlah sebuah good news bagi mereka yang iri kepadanya.
Namun, setelah jubah maha indahnya dirobek-robek; Yusuf memang dijadikan budak. Yusuf memang masuk penjara. Yusuf memang difitnah. Namun, lihatlah akhir hidupnya. Seorang yang dipakai Tuhan untuk menyelamatkan keluarganya, bangsanya, bahkan bangsa-bangsa lain dari kelaparan. Mau dipakai Tuhan besar? Harus mau ‘dirobek-robek’. Mau jadi pemimpin di tanah Mesir? Jangan tolak profesi ‘babu’ dan ‘narapidana’ yang ditawarkan-Nya untuk mendidikmu!
Seorang nabi bernama Yeremia pernah dimasukkan ke dalam sumur berisi lumpur (bukan air). Mau tau apa yang dipakai Tuhan untuk menyelamatkan dia? Tuxedo? NO! Giordano? NO! NO! NO! NO! Tuhan pakai pakaian-pakaian buruk dan yang dirobek-robek untuk menyelamatkan Yeremia (Yer 38:1-13). Pakaian-pakaian inilah yang dijadikan ganjal tali untuk menyelamatkan nyawanya DAN nyawa banyak orang dari bangsanya (nubuatan Tuhan melalui Yeremia membawa keselamatan bagi bangsa Israel yang taat).
Mengapa bukan jubah indah yang dipakai Tuhan untuk membawa keselamatan? Mengapa bukan jas “Pierre Cardin”? Mengapa bukan tuxedo? Karena orang sombong tidak bisa dipakai Tuhan. Hanya mereka yang dirobek-robek, mereka yang mau diproses, mereka yang remuk hati, mereka yang tertolak (mungkin sudah habis pride-nya), mereka yang merendahkan dirinya; merekalah yang bisa dipakai.
Pandang Yesus, Juruselamat kita. Lihatlah pada salib. Apa yang kamu lihat? Seseorang dengan jas indah? Dengan dasi mewah? Sepatu mahal? Tidak. Aku melihat seseorang yang remuk hatinya dan buruk rupanya (bukan seperti manusia lagi (Yes 52:14)). Bukan baju luar, tapi kulitnya sendiri, dagingnya sendiri yang dirobek-robek. Bahkan, hatinya terluka dikhianati orang-orang terdekatnya. Ditolak, dihina, diludahi, tidak diakui keluarganya sendiri. Dia yang menyembuhkan banyak orang sakit, mengapakah Dia tidak menyembuhkan diri-Nya sendiri? Dia yang mengobati luka hati orang-orang, mengapakah Dia biarkan hati-Nya dirobek-robek? Karena kamu dan aku ada di pikiran-Nya. Ia merelakan daging bahkan hatinya dirobek-robek, supaya kita diselamatkan.
***
Maukah kau jadi roti yang terpecah bagi-Ku?
Maukah kau jadi anggur yang tercurah bagi-ku?
Maukah kau jadi saksi memb'ritakan injil-Ku?
Kalau mau,,,,
Melayani mengasihi lebih sungguh.
Ketika kau merasa tak berharga seperti baju robek itu, jangan kuatir. Ketahuilah Tuhan yang baik sedang membentukmu. Dia sedang mempersiapkanmu melakukan perkara-perkara-Nya yang besar dan ajaib, yang membawa keselamatan bukan hanya bagimu, tapi bagi keluargamu, bangsamu, bahkan bagi bangsa-bangsa lain.
I learned this from David, one of my best friend in the Bible:
“Apa yang ditolak manusia, dipakai Tuhan.”
Merk sebuah pena tidak dicantumkan di daftar pustaka, hanya nama penulisnya.
-Glory to God-