Wednesday, September 19, 2012

Today’s Love Story

I  believe that my God is a romantic God. He is a writer of our love story, He never stops.

I used to tell you about miracles. How God did some “unusual” stuffs in my life. How He listened even to my unsaid prayers. How He spoke about something in the future. Haha. I was going to say that in this writing I will not tell you miracles, but having wrote the last sentence, a story struck my mind. It happened in a night at Bandung City, Indonesia.

I was praying, and the Holy Spirit told me: “pray for your brother! pray for his work!” I did not know any updates about my brother’s work at that time. I just prayed. And God gave me faith, something powerful in my prayer, I could feel it. I did not see it, but I felt it.

One or two days later, my parents informed me that my brother was promoted in his job! It was not about my prayer, but it was about His grace to let me know how He loves me. How he wanted to use me to support my brother. Glory to my Father.

Tonight, I just want to share that bitterness, worry, disappointment could cause us to forget who our God is. When I am worry, I forget who my God is. When I am bitter, I also forget who He is. Same thing with disappointment.

God is there and He is our Father, our Friend, our Lover, our LORD! God cares. God is with us all the time. He gave His beloved Son, Jesus Christ for us. Why worry? Why disappoint? Why bitter? A prayer erases all those unnecessary things.

Tonight, I did not see miracles, but I see God. I see Him, that He is here in my room with me. I know this may not be a WOW story. But, His presence gives me joy, peace. Whenever you are alone, call Jesus, He cares for you.

Amen.

The brand of a pen is not written in the bibliography, only its writer’s name.

Friday, September 14, 2012

Baju yang terobek-robek

Aku merenung tentang seseorang yang memberikan seluruh hidupnya untuk Tuhan. Namun, alhasil penderitaan dia alami. Penganiayaan datang. Dia ditolak keluarganya sendiri. Bahkan dikhianati orang-orang terdekatnya. Aku merenung.

Salahkah aku untuk bertanya: “Apakah keadilan itu ada?”

“Ya, itu salah.”

Kembali aku merenung. Kupandang baju yang indah, sebuah tuxedo. Keren, bagus, dan mahal, baju yang membawa kebanggaan. Kalau tidak hati-hati, kesombongan.

Lalu kupandang baju yang terobek-robek. Bisa dibuang karena tidak ada gunanya...

Menanggapi perenunganku ini, Alkitabku berkata: “Oya?”

***

Seorang Yusuf dengan jubahnya yang maha indah. Hikmat dan mimpi-mimpinya yang istimewa, begitu dikarunia (gifted). Pintar dan kaya! Alhasil? Saudara-saudaranya sendiri membenci dia. Ya, mimpi2 Yusuf bahwa dia akan diangkat tinggi melebihi saudara-saudaranya bukanlah sebuah good news bagi mereka yang iri kepadanya.

Namun, setelah jubah maha indahnya dirobek-robek; Yusuf memang dijadikan budak. Yusuf memang masuk penjara. Yusuf memang difitnah. Namun, lihatlah akhir hidupnya. Seorang yang dipakai Tuhan untuk menyelamatkan keluarganya, bangsanya, bahkan bangsa-bangsa lain dari kelaparan. Mau dipakai Tuhan besar? Harus mau ‘dirobek-robek’. Mau jadi pemimpin di tanah Mesir? Jangan tolak profesi ‘babu’ dan ‘narapidana’ yang ditawarkan-Nya untuk mendidikmu!

Seorang nabi bernama Yeremia pernah dimasukkan ke dalam sumur berisi lumpur (bukan air). Mau tau apa yang dipakai Tuhan untuk menyelamatkan dia? Tuxedo? NO! Giordano? NO! NO! NO! NO! Tuhan pakai pakaian-pakaian buruk dan yang dirobek-robek untuk menyelamatkan Yeremia (Yer 38:1-13). Pakaian-pakaian inilah yang dijadikan ganjal tali untuk menyelamatkan nyawanya DAN nyawa banyak orang dari bangsanya (nubuatan Tuhan melalui Yeremia membawa keselamatan bagi bangsa Israel yang taat).

Mengapa bukan jubah indah yang dipakai Tuhan untuk membawa keselamatan? Mengapa bukan jas “Pierre Cardin”? Mengapa bukan tuxedo? Karena orang sombong tidak bisa dipakai Tuhan. Hanya mereka yang dirobek-robek, mereka yang mau diproses, mereka yang remuk hati, mereka yang tertolak (mungkin sudah habis pride-nya), mereka yang merendahkan dirinya; merekalah yang bisa dipakai.

Pandang Yesus, Juruselamat kita. Lihatlah pada salib. Apa yang kamu lihat? Seseorang dengan jas indah? Dengan dasi mewah? Sepatu mahal? Tidak. Aku melihat seseorang yang remuk hatinya dan buruk rupanya (bukan seperti manusia lagi (Yes 52:14)). Bukan baju luar, tapi kulitnya sendiri, dagingnya sendiri yang dirobek-robek. Bahkan, hatinya terluka dikhianati orang-orang terdekatnya. Ditolak, dihina, diludahi, tidak diakui keluarganya sendiri. Dia yang menyembuhkan banyak orang sakit, mengapakah Dia tidak menyembuhkan diri-Nya sendiri? Dia yang mengobati luka hati orang-orang, mengapakah Dia biarkan hati-Nya dirobek-robek? Karena kamu dan aku ada di pikiran-Nya. Ia merelakan daging bahkan hatinya dirobek-robek, supaya kita diselamatkan.

***

Maukah kau jadi roti yang terpecah bagi-Ku?
Maukah kau jadi anggur yang tercurah bagi
-ku?
Maukah kau jadi saksi memb'ritakan injil
-Ku?
Kalau mau,,,,
Melayani mengasihi lebih sungguh.

Ketika kau merasa tak berharga seperti baju robek itu, jangan kuatir. Ketahuilah Tuhan yang baik sedang membentukmu. Dia sedang mempersiapkanmu melakukan perkara-perkara-Nya yang besar dan ajaib, yang membawa keselamatan bukan hanya bagimu, tapi bagi keluargamu, bangsamu, bahkan bagi bangsa-bangsa lain.

I learned this from David, one of my best friend in the Bible:
“Apa yang ditolak manusia, dipakai Tuhan.”

Merk sebuah pena tidak dicantumkan di daftar pustaka, hanya nama penulisnya.

-Glory to God-